Wednesday, May 18, 2016

Princess Hours #1

Bigung Mama, gwenchanayo?
Aku selalu menangis karena Shin, aku juga selalu tersakiti karena Shin. Saat Shin mulai melihatku dan aku tersadar di matanya masih ada orang lain.
Aku juga belum mendengar langsung pengakuannya jika benar dia menyukaiku, itu mungkin hanya kebiasaan saja. Setiap pagi saling melihat satu sama lain, makan bersama, pergi kesemua tempat bersama.

Ketika aku tidak melihatnya aku sangat khawatir padanya. Saat Shin pergi jauh aku merasa kesepian dan ingin pergi mencarinya. Selalu seperti itu.

Shin sangat egois, Shin selalu mementingkan perasaannya dan tidak peduli perasaan orang lain. Dia selalu meletakkan dirinya diatas orang lain.
Saat Shin menyesal, Shin tidak pernah mengatakan maaf dan tidak benar - benar menyesal diraut mukanya. Shin selalu memintaku untuk berhenti bersandiwara.

Shin dan aku sangat berbeda, perbedaan yang tidak bisa dikurangi. Perbedaan yang sangat banyak, disinilah kita sangat terlihat berbeda.

Shin mengatakan sesuatu hanya untuk merasa baik. Dapatkah Shin membuatku lebih nyaman disaat sulit? Shin selalu mengatakan bahwa dia tidak tau bagaimana caranya. Bagi Shin, merasa nyaman hanya sia - sia ketika itu tidak menyelesaikan masalah.
Bukankah setiap orang saling memberikan kenyamanan sebagai bentuk dukungan sehingga perasaannya membaik untuk menghadapi sebuah masalah.
Aku selalu mengaharapkan Shin bertanya " Caegyung, apakah kau baik - baik saja? "

No comments:

Post a Comment