Wednesday, June 8, 2016

Kamu,


Siapa kamu? Berlalu lalang di pikiranku.
Siapa dirimu? Tampakkan wajah dalam lamunanku.
Beraninya masuk dalam kehidupanku perlahan.
Aku terperangah untuk marah.
Terlalu lancang kamu getarkan hatiku yang masih penuh luka.
Apa maksudmu membuatku mengedit cuplikan pahit masa lalu berbalik menjadi scenario manis masa depan?
Apa maumu? Sembuhkan berbagai kepiluan.
Tidakkah kamu bercermin? Kamu terlalu jauh sempurna.
Terlalu tega menyeretku ke dalam kehidupan manismu. Pantaskah? Aku hanya menjadi titik pahit yang akan muncul.
Aku benar – benar menasehatimu sekarang.
Aku menekankan.
Jangan coret kisahmu bersama orang – orang semacamku. Semacam orang yang telah terluka dan enggan. Tanpa kepedulian dan hanya akan menghina ketulusanmu. Tidakah kamu tahu?
Orang yang akan menyerap cahayamu dan menjatuhkan rasamu.
Kamu mengetahuinya.
Kamu tahu.
Dari awal kamu lebih paham.
Tapi.
Kamu terus melaju.
Kamu tingkatkan rasamu.
Kamu memelukku erat dengan ketulusan diatas kepedulian.
Kamu simbol sempurna di mataku, namun ku samarkan.
Kamu simbol wangi dalam penciumanku, namun ku samarkan.
Kamu simbol tulus di hatiku, namun ku samarkan.
Kamu simbol hangat di ragaku, namun ku samarkan.
Kamu simbol segar di pagi indahku, namun ku samarkan.
Kamu simbol terang di malam gelapku, namun kusamarkan.
Kamu Kamu Kamu.
Yang selalu aku samarkan namun makin bersinar terang.
Kamu makhluk sempurna bertabur kelemahan yang indah dalam nuansaku.

Kamu ya Kamu.

No comments:

Post a Comment